BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Selama
sedikitnya empat puluh tahun bidang studi teknologi pembelajaran secara priodik
mengalami proses pengkajian kolektif oleh para ahli dan praktisi teknologi
pembelajaran yang pada akhirnya menghasilkan diskripsi bidang secara
profesional. Definisi itu diperbaharui beberapa kali dan setiap perubahan
memberikan arah baru. Sejak dirumuskan definisi formal yang terakhir ( tahun
1977 ), terjadilah perubahan dramatis dalam profesi teknologi pembelajaran.
Akibat muncul pengkajian ulang, hasil analisis kolektif itu ialah definisi
tahun 1994 yang dinyatakan pada awal bab ini.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas dapat diambil suatu
rumusan permasalahan :
- Apa saja perubahan yang terjadi dalam teknologi pembelajaran ?
- Apa yang dimaksusd teknologi pembelajaran dan hakikat definisi ?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui perubahan – perubahan yang terjadi dalam teknologi pembelajaran
- Untuk mengetahui definisi teknologi pembelajaran dan hakikat definisi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Teknologi Pembelajaran ( AECT 1994 )
Teknologi
pembelajaran adalah teori dan praktek tentang perancangan, pengembangan,
penggunaan, pengelolaan dan pengevaluasian dari suatu proses dan sumber –
sumber untuk belajar.
B. Hakekat
Definisi
Israel Scheffler ( 1960 ) membedakan dua jenis definisi
yaitu definisi umum dan definisi ilmiah. Menurut Scheffler, definisi itu
terpadu dalam konteks penelitian, definisi umum dapat dipahami baik oleh
masyarakat umum maupun kalangan profesional. Definisi umum itu menjelakan
bagaimana sebuah isilah harus dipahami dalam konteks pemakaiannya. Scheffler
menggolongkan tiga jenis definisi umum, yaitu definisi stipulatif, definisi
deskriptif dan definisi programatik.
Sebuah bidang kajian dapat didefinisikan dalam beberapa
cara dengan peran yang dimainkan oleh para praktisi, dengan ruang lingkup
pengetahuan tertentu, atau dengan syarat – syarat pofesional dibidang itu (
Marriner – Tomey, 1989 ).
Sebelum
sebuah definisi dikembangkan, parameter definisi itu perlu dijelaskan.
Parameter adalah asumsi yang menjadi dasar untuk membuat keputusan. Untuk bisa
diformalisasikan, keputusan haruslah memuat ruang lingkup, tujuan, titik
pandang, sasaran dan karakteristi penting yang perlu diperhatikan.
Teknologi
pembelajaran merupakan sebuah gerakan untuk menjadi bidng kajian atau bidang
studi dan profesi. Difinisi bidang studi yang sudah di revisi itu harus memuat
kawasan yang menjadi perhatian praktisi dan para pakar. Kawasan – kawasan itu
merupakn domain dari bidang studi. Proses dan produk sangat penting dan perlu
untuk direfleksikan dalam definisi. Hal – hal yang lain tidak dipahami atau
dikenali secara jelas oleh professional teknologi pembelajaran harus disisihkan
dari definisi.
C. Teknologi Pembelajaran
Secara
historis bidang studi ini yang disebut sebagai sebagai ’ Teknologi Pendidikan ’
dan ’ Teknologi Pembelajaran ’. mereka yang lebih suka menggunakan istilah
teknologi pembelajaran ada dua alasan. Yang pertama ialah bahwa kata
pembelajaran lebih sesuai untuk mendiskripsikan fungsi – fungsi teknologi.
Kedua, mereka menyatakan bahwa istilah pembelajaran lebih tepat sebab tenologi
pendidikan pada umumnya berimplikasikan pada lingkungan sekolah atau lingkungan
pendidikan. Knirk dan Gustafon ( 1986 ) menyatakan bahwa pembelajaran pada
dasarnya berhubungan engan masalah pembelajaran dan belajar sedangkan
pendidikan mencakup semua aspek pendidikan. Mereka yang menyukai mengunakan
istilah teknologi pendidikan menyatakan bahwa oleh karena pembelajaran dipandang
oleh kebanyakan sebagai bagian pendidikan, maka pembelajaran itu dapat membantu
mempertahakan fokus bidang studi itu ( Association for Educational
Communications and Technology, 1977 ; saettler, 1990 ).
Dewasa ini istilah teknologi pendidikan dan teknologi
pembelajaran digunakan untuk mengacu pada pengertan yang sama leh kebenyakan
profesional. Istilah tekonologi pembelajaran dipandang lebih cocok oleh karena
itu dipakai dalam definisi tahun 1994 dengan beberapa alasan, yaitu :
- Lebih umum digunakan dewasa ini di amerika serikat
- Mencakup situasi praktik beragam
- Mendiskripsikan fungsi teknologi dalam pendidikan secara lebih tepat dan
- Memungkinkan penekkanan baik pada pembelajaran maupun belajar
D. Orientasi
Definisi
Periode
setelah tahun 1960-an merupakan periode kreatifitas teknologi yang luar biasa.
Joel Mokyr, seorang ekonom dari Universitas Northwestern, menyatakan bahwa
beragaman itu merupakan kunci untuk pengembangan kreatifitas teknologi dalam
kebudayaan ( Mokyr,1990 ). Seorang sejarawan inggris yang bernama Arnold
Toinbee, menyatakan bahwa apabila peradaban yang lebih dinamis dan kreatif
bertemu dengan peradaban yang lebih statis atau kurang kreatif, maka peradaban
yag dinmislah yang akan mendominasi.
E. Hubungan Antara
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Dalam
pandangan Saettler ( 1990 ) bahwa teknologi itu memfokuskan pada perbaikan
keterampilan dan organisasi daripada peralatan dan mesin. Tekonologi modern
dideskripsikan sebagai pengetahuan praktis, sistematis yang meningkatkan
produktifitas. Demikian pula, Heinich, Molenda dan Rusell, ( 1993 )
mendifinisikan teknologi pembeljaran sebagai penerapan ilmu pengetahuan ilmiah
tentang belajar manusia pada tugas – tugas praktis pengajaran dan belajketika
membahas kehidupan sehari – hari pada abad ke-15 hingga ke-18, sejarawan
perancis Ferdinan Broudel menyatakan bahwa pengertian tertentu, segala sesuatu
dapat dinyatakan sebagai teknologi bukan saja upaya git manusia tetapi juga
upayanya yang sabar untuk membuat tanda pada dunia eksternal.
Menurut
Marcel Mauss, yng disebut teknologi adalah tindakan tradisional yang dibuat
efektif. Dengan kata lain, teknologi mengimplikasikan tindakan seseorang atau
generasi terhadap yang lain. Ada saat dimana teknologi memungkinkan
perkembangan karena berbagai alasan ekonomi, sosial, psikologis, yang belum
dapat dicapai atau digunakan sepenunya oleh manusia. Konsep yang sistematis
dalam definisi teknologi yang diusulkan oleh Everett Rogers. Rogers mengatakan
bahwa teknologi adalah desain untuk tindakan instrumental yang mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat yang dilibatkan dalam mencapai
hasil yang diinginkan. Selanjutnya dia menyatakan bahwa teknologi bisanya
memiliki dua komponen ; aspek perangkat keras, yang terdiri atas peralatan dan
aspek perangkat lunak yang terdiri dari informasi.
Konsep sistematis bersfat implicit dalam definisi tahun
1994 tidak lagi menekankan pengertian sistematis sebagai proses linier yakni
totalitas pendekatan teknologi. Jaadi jelaslah bahwa sebagian kondisi itu
mencakup kemampuan dan kulitas pebelajar secara individu, termasuk kemampuan
visual, mendengarkan , berbicara, memahami tulisan dan kemampuan yang lain.
Kondisi yang lebih luas adalah kondisi yang didasarkan pada media yang mengacu
pada jenis penyajian yang dibuat untuk pebelajar dan pada penjadwalan,
pengurutan, dan pengorganisasiannya ( Gagne,1990:3 )
Struktur
definisi tahun 1994 mengetengahkan tradisi yang sudah mapan dan mengangkat
kecendrugan bidang studi. Definisi 1994 memberikan keberagaman dan kekhususan
selain memadukan komponen tradisional dan domain – domain dalam bidang itu.
Definisi yang telah direvisi ialah teknologi pembelajaran adalah teori dan
praktek perancangan, pengembangan, penggunaan, pengelolaan dan pengevaluasian
dari suatu proses dan sumber untuk belajar.
F. Komponen- Komponen Definisi
Menurut definisi 1994, teknologi
pembelajaran ialah :
- Teori dan praktek
- Perancangan, pengembangan, penggunaan, pengelolaan, dan pengevaluasian
- Dar suatu proses dan sumber – sumber
- Untuk belajar
1. Teori Dan Praktek
Sebuah profesi haruslah memiliki dasar pengetahuan yang
mendukung praktek profesi itu. Teori tersusun atas konsep, konstruk, prinsip,
proposisi yang memberikan kontribusi pada khasanah pengetahuan. Praktek ialah
penerapan pengetahuan itu memecahkan masalah. Praktek bisa juga memberikan
kontribusi pada dasar pengetahuan melalui informasi yang diperoleh dari
pengalaman. Baik teori maupun praktek dalam teknologi pembelajaran memanfaatkan
model – model secara luas. Model procedural yang mendiskripsikan bagaimana
melakukan tugas, membantu menghubungkan teori dan praktek. Teori juga
menghasilkan model yang memvisualisasikan hubungan.
2. Perancangan, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan,
Dan Penilaian
Kelima istilah itu merupakan domain
dasar teknologi pembelajaran. Masing – masing dari kelima fungsi itu cukup unik
atau spesifik dan dapat pula berkembang menjadi wilayah studi yang terpisah.
Domain perancangan memberikan kontribusi teoritis dalam teknologi pembelajaran
pada bidang studi pendidikan secara lebih luas.
3.
Proses Dan Sumber
Proses dan sumber ini mengandung dua elemen yaitu konsep dan
produk. Proses ialah serangkaian pelaksanaan atau kegiatan yang diarahkan pada
hasil tertentu. Dalam teknologi pembelajaran, terdapat proses perancangan dan
proses penyampaian. Proses mengimplikasikan adannya urutan yang melibatkan
input, tindakan, dan output. Penelitian tentang srategi pembelajaran yang lebih
mutahir dan hubungan dengan tipe-tipe belajar dan media merupakan contoh
penelitian proses. Contoh proses adalah sistem pentampaian seperti
telekonferensi, jenis pembelajaran seperti belajar mandiri, model- model
pengajaran misalnya rancangan sistyem pembelajaran. Sumber adalah sumber
pendukung untuk belajar termasuk sityem pendukung dan materi dan lingkungan
pembelajaran.
4.
Untuk Belajar
Tujuan teknologi pembelajaran adalah
untuk mempengaruhi dan memberikan dampak belajar, frase untuk dipilih untuk
menekankan hasil belajar dan utuk memperjelas bahwa belajar merupakan tujuan
dan bahwa pembelajaran merupakan sarana untuk belajar. Dalam definisi, belajar
mengacu pada perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan dan perilaku
seorang karena pengalaman. ( Mayer, 1982:1040)
5.
Evolusi Dan Definisi
Definisi 1994 berevolusi dari definisi-definisi teknologi
pendidikan yang lebih dahulu. Teknologi pembelajaran pertama kalinya dilihat
sebagai teknologi peralatan. Teknologi pembelajaran itu mengacu pada pemakaian
peralatan media dan perangkat keras untuk tujuan pendidikan. Oleh karena itu,
istilah yang digunakan sinonim dengan frase penegajaran engan bantuan audi
visual. ( Rountree,1979)
Bidang teknologi pendidikan merupakan
hasil berkembangnya tiga hal : media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran,
dan pendekatan pendidiakan yang sistematis. ( seel, 1989)
Jim
Finn Edgar Dale, Finn mendapatkan pengakuan dengan karyanya dalam pengembangan
dalam bidang komunikasi audiovisual menjadi teknologi pembelajaran. ( AECT,
l977). Finn menyatakan bahwa agar komunikasi audio visual menjadi profesi
bidang studi ini harus mengembangkan teori, penelitian, dan tekniknya sendiri.
Dia selanjutnya mengemukakan bahwa teknologi pembelajaran merupakan proses
intelektual yang harus didasarkan pada penelitian. Konsep Finn mengenai sistyem
yang terintregasi dan proses yng dipadukan dan dikembangkan berdasarkan gagasan
Dale tentang keterkaiatan materi dan proses
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Apabila
seseorang membandingkan definisi-definisi y ang baru disampaikan, menjadi jelas
bahwa beberapa konsep muncul dalam banyak definisi meskipun kontek damn makna
konsep itu dapatbervariasi. Kata seperti sistematif, sumber, proses, sering
dipakai. Kata-kata yang menjdi pelatuk domain dalam definisi tahun 1944 juga
terjadi dalam definisi terdahulu. Termasuk perancangan, pengembangan,
pemakaian, organisasi, atau pengelolaan, dan penilaian. Di sisi lain, kat-kata
yang digunakan dalam definisi terdahulu juga dihilangkan dalam definisi yang
lebih kemudian, seperti control, fasilitas, prosedur, manusia / mesin, dan
sarana. Setiap definisi membuat pernyatan tentang tujuan yang terkait dengan
tujuan akhir, sarana, belajar, dan pemecahan masalah. Namun apabila kita
melihat pada definisi itu secara kronologis, cukup menarik bahwa definisi 1953
dan tahun 1971 dari pada definisi yang lebih kemudian. Hal ini disebabkan bahwa
pernyataan tujuan dalam keduannya diharapkan dapat berpengaruh pada proses
belajar. Disamping itu juga disebabkan bahwa definisi 1953 didasrkan pada teori
dan praktek bukannya pada fungsi yang ditekankan dan definisi yang lebih
kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar